Empal Blotong Bangkit Lagi: PKK Bakung Kidul dan Baraja Coffee Lestarikan Kuliner Khas Cirebon

Cirebon,- Tim Penggerak PKK Desa Bakung Kidul, Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon, menggelar pertemuan rutin yang dikemas dengan nuansa berbeda.
Kegiatan yang berlangsung di Baraja Coffee Amphiteater, Jalan Tuparev, Kabupaten Cirebon itu menghadirkan demo masak kuliner khas Cirebon yang hampir punah, yakni Empal Blotong, Jumat (10/10/2025)
Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Tim Penggerak PKK Desa Bakung Kidul dan Baraja Coffee Amphiteater, menghadirkan Chef Rieza Aditya Permana, Executive Chef Baraja Amphiteater, sebagai pengisi acara.
Dalam sesi tersebut, Chef Rieza mengangkat kembali kekayaan kuliner lokal Cirebon yang mulai terlupakan.
“Empal Blotong sebenarnya sudah ada sebelum munculnya Empal Gentong yang kita kenal sekarang. Keduanya punya arti yang sama, tetapi berbeda dari segi tampilan dan rasa,” ujar Chef Rieza.
Menurutnya, Empal Blotong sendiri berasal dari Desa Sitiwinangun, Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon. Yang membedakan empal blotong dengan empal gentong terletak pada penggunaan santan.
“Empal blotong memakai santan lebih sedikit, sehingga rasanya lebih ringan dan tidak terlalu creamy. Warnanya pun kuning kecoklatan karena menggunakan gula merah pada kuahnya,” jelasnya.
Chef Rieza menambahkan, empal blotong biasanya berisi koyor atau jeroan, dengan pelengkap khas seperti kerupuk kulit kerbau dan sambal cabai bubuk.
“Rasanya manis, gurih, dan ringan di mulut. Rempahnya menyatu sempurna tanpa berlebihan,” katanya.
Ia menegaskan, Baraja Coffee Amphiteater berkomitmen melestarikan kuliner klasik Cirebon yang hampir punah. Karena itu, menu Empal Blotong kini sudah tersedia di Baraja Coffee, berdampingan dengan Empal Gentong dan Empal Asem.
Ketua Tim Penggerak PKK Desa Bakung Kidul, Vidya Ikawati, S.Si., MT., mengatakan kegiatan kali ini merupakan pertemuan rutin bulanan Tim Penggerak PKK Desa Bakung Kidul, Kecamatan Jamblang yang dikemas lebih kreatif.
“Kami ingin ibu-ibu PKK menjadi pelestari kuliner lokal. Empal Blotong ini dulu sudah biasa dinikmati masyarakat Jamblang, khususnya di Desa Sitiwinangun,” ujar Vidya.
Ia menjelaskan, ide mengadakan demo masak Empal Blotong muncul karena keinginan untuk menghidupkan kembali warisan kuliner tersebut.
“Harapannya, Jamblang menjadi daerah pelopor dalam pelestarian kuliner tradisional, dan semangat ini bisa menular ke daerah lain,” katanya.
Selain sebagai Ketua PKK Desa Bakung Kidul, Vidya juga merupakan Pengelola Baraja Coffee Amphiteater. Ia menuturkan, menu Empal Blotong akan dijadikan signature di Baraja Coffee, sejalan dengan misi tempat tersebut yang mengusung konsep art and culture.
“Kami ingin menghadirkan kuliner tradisional apa adanya, seperti di daerah asalnya. Empal Blotong akan menjadi pelengkap dari minuman khas kami, Hell Brown. Jadi, ini bukan sekadar menu, tapi bagian dari identitas budaya Cirebon,” tutur Vidya.
Vidya menambahkan, PKK juga memiliki program yang berkaitan dengan ketahanan pangan. Karena itu, ia berharap kuliner Empal Blotong bisa terus diangkat dalam berbagai lomba dan kegiatan pangan PKK.
“Mudah-mudahan ke depan, Empal Blotong ini bisa menjadi ikon kuliner khas Cirebon yang diangkat di tingkat kabupaten, bahkan provinsi. Insya Allah nanti saya sampaikan juga kepada Ibu Bupati agar kuliner ini bisa masuk dalam agenda promosi budaya daerah,” pungkasnya. (HSY)
The post Empal Blotong Bangkit Lagi: PKK Bakung Kidul dan Baraja Coffee Lestarikan Kuliner Khas Cirebon appeared first on About Cirebon.