Buya Yahya Menjawab Soal Aib KDRT, Apakah Harus Ditutupi?

ARAH MURIA- Baru-baru ini ramai pembicaraan soal ceramah Oki Setiana Dewi yang membahas soal aib rumah tangga.
Dalam ceramahnya, Oki Setiana Dewi menyampaikan jika menjadi seorang istri harus bisa menutupi aib suami dan permasalahan rumah tangganya dengan baik.
Penggalan cermah yang diunggah itu menjadi viral lantaran dirinya dianggap menormalisasikan KDRT.
Lantas benarkah apa yang dimaksudkan Ustadzah Oki Setiana Dewi tentang KDRT?
Simak penjelasannya menurut Buya Yahya yang Arah Muria kutip dari channel YouTube Al-bahjah TV.
Dalam ceramahnya, Buya menjawab soal pertanyaan dari narasumber untuk menanggapi kasus tersebut.
Narasumber menanyakan apakah seorang istri tidak boleh menceritakan masalah rumah tangganya meski terkena KDRT.
Buya pun lantas menjawab hal tersebut tanpa menyinggung soal ceramah yang disampaikan oleh orang tertentu.
Buya justru mengatakan jika permasalahan ini adalah persoalan bagaimana menyelesaikan suatu permasalahan dalam rumah tangga.
Dalam ceramahnya, Buya menjawab jika laki-laki mulia tidak akan pernah memukul istrinya meskipun sang istri layak untuk dipukul.
“Laki-laki hebat itu, tidak akan memukul istrinya, biarpun sang istri layak di pukul, jangan dikit-dikit main pukul,” tegas Buya.
Buya lalu melanjutkan mengenai hukum ketika mendapatkan perlakuan tidak baik dari pasangan suami istri.
” Jika ternyata terjadi sesuatu dalam rumah tangga termasuk misalnya istri dipukul oleh suami, atau mungkin seorang suami mendapatkan perlakuan yang tidak wajar dari istri caci maki dan seterusnya, memang laki-laki ini keluar daripada laki-laki mulia. Tapi kita bagaimana seorang wanita yang mendapatkan perlakuan kasar kekerasan dalam rumah tangga, apakah tidak boleh menceritakan kepada ibundanya ayahanda-nya?
Buya tidak langsung menjawab hal tersebut karena menurutnya kekerasan dan permalasahan rumah tangga harus di selesaikan secara bijak.
“oh ntar dulu ini permasalahannya menyelesaikan masalah. Rumah tangga Anda sudah Anda bangun karena Allah, kalau ada masalah harus berusaha mencari solusi. Adapun kepada siapa kita mengadu ini yang perlu kita pertimbangankan,” jelasnya.
Menurut Buya, menceritakan permasalahan rumah tangga adapun didalamnya terdapat kekerasan dapat dilihat dari dua sisi.
“Apakah tidak boleh cerita kepada ibunda, bisa jadi jawabannya tidak boleh. Karena apa mungkin ayahanda ibunda Anda bukan orang bijak.
Buya menyampaikan hal tersebut dengan melihat kepada siapa kita mengadu dan bagaimana orang tersebut dalam menghadapi masalah.
Buya menegaskan jika pun harus mengadu kepada orang tua, haruslah dapat memberi solusi yang bijak.
“Jangan mudah menceritakan kepada orang tua, artinya harus kita timbang-timbang dulu. Karena apa belum tentu orang tuanya bijak. Karena bisa jadi kalau orang tua tidak bijak itu malah menyikapi sesuatu yang tidak nyaman mungkin sehingga mungkin melabrak suaminya, “terang Buya.
Melarang menceritakan aib rumah tangga disini berarti Buya menilai jika permasalahan rumah tangga yang sudah dibangun karena Allah harus melibatkan keduanya dalam penyelesaian masalah.
” Sehingga yang semula rumah tangga itu mudah untuk diakurkan kembali akan tetapi suami yang sudah punya masalah dengan sifat yang tidak baik akan dihantam lagi akan menjadi keras.Bahkan mungkin menjadi kikuk untuk berdamai karena ini mertuanya,” sambungnya.
Buya melanjutkan jika ingin menceritakan permasalahan rumah tangga, akan menjadi sah apabila mampu memberikan jalan keluar bagi kedua belah pihak.
“Kalau Ingin bercerita kepada orang tua juga sah kalau memang orang tuanya bijak. Ngadunya pun harusnya sesuai, artinya bukan harga mati tidak boleh. Bisa saja boleh bisa saja tidak boleh, maksudnya dilihat dulu,” terang Buya.
Buya juga memberikan nasihat lain apabila dalam rumah tangga ada kezaliman dan memang harus diceritakan ada baiknya kita sebagai pelaku rumah tangga perlu menimbangnya terlebih dahulu. Apakah perlu diceritakan atau tidak.
“Jika ada seorang wanita yang di dzalimi oleh suaminya tolong jangan serta merta Anda bercerita kepada ayahanda ibunda Anda kecuali sudah anda pikir,” kata Buya.
“Bahwasanya ayahanda dan ibunda bakal memberikan solusi, kalau ternyata tidak memberikan solusi jangan diberitahu dulu. Anda mencari solusi melalui yang lainnya, jangan meninggalkan kegelisahan di hati ibunda dan ayahanda,” ujar Buya.
Ia juga menganjurkan jika menceritakan masalah sangat memerlukan waktu dan apabila memang orang tua tidak bijak, bisa mendatangkan kepada siapa bisa memberi solusi.
“Maka ada waktunya bagaimana kita menyampaikannya, Kalau orang tua tidak bijak kita bisa mendatangkan seorang ulama tanya kepada yang mengerti gimana solusinya,” katanya.
Hal tersebut adalah jelas bahwa dalam islam menceritakan aib rumah tangga kepada orang tua bukan sesuatu yang dilarang, meskipun sebaiknya harus ditutupi namun bukan berarti tidak boleh akan tetapi harus melalui pertimbangan.
“Artinya tidak harus tidak boleh diceritakan, Oh engga begitu dong,” tegas Buya. (ash)