DPRD Kota Cirebon Dukung Perluasan BRT Trans Cirebon ke Wilayah Aglomerasi

Cirebon,- Rencana perluasan trayek Bus Rapid Transit (BRT) Trans Cirebon ke wilayah aglomerasi Cirebon Raya mendapat dukungan penuh dari DPRD Kota Cirebon.
Namun, agar pelaksanaannya berjalan optimal dan tidak membebani keuangan daerah, perlu dilakukan kajian menyeluruh dan sinergi lintas daerah.
Ketua Komisi I DPRD Kota Cirebon, Agung Supirno menegaskan operasional BRT saat ini masih bergantung pada subsidi dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Oleh karena itu, diperlukan strategi agar sektor transportasi ini dapat menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) tanpa terus menerus bergantung pada dana pemerintah.
“Kami optimistis Dinas Perhubungan (Dishub) bersama PD Pembangunan dapat meningkatkan pengoperasian BRT Trans Cirebon secara optimal. Namun, perlu dilakukan kajian komprehensif terkait perluasan trayek ke wilayah aglomerasi dan potensi yang dimilikinya,” ujar Agung, Kamis, (5/6/2025).
Direktur PD Pembangunan, Panji Amiarsa menyampaikan pihaknya siap memperluas jangkauan BRT ke wilayah aglomerasi, yang mencakup Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan, Subang, dan Sumedang.
Namun, ia mengakui sejumlah tantangan yang masih dihadapi, seperti keterbatasan halte, jalur koridor yang belum maksimal, serta anggaran operasional yang terbatas.
“Perluasan trayek ini membutuhkan kajian komprehensif mencakup aspek trayek, regulasi, potensi pendapatan, hingga perhitungan biaya operasional. Karena itu, kajian bersama Pemprov Jabar dan pemerintah daerah aglomerasi sangat diperlukan,” ujar Panji.
Sementara itu, Kepala Dishub Kota Cirebon, Drs. Andi Armawan menjelaskan saat ini Kota Cirebon mengoperasikan 10 unit bus BRT hibah dari Kementerian Perhubungan.
Layanan BRT Trans Cirebon mulai beroperasi pada 12 April 2021 melalui Koridor 1, namun tingkat keterisian (load factor) masih tergolong rendah.
Sebagai respons, Dishub memperluas layanan dengan membuka Koridor 2 yang diresmikan oleh Gubernur Jawa Barat pada 19 Juli 2023.
Koridor ini melayani kawasan strategis seperti pusat kuliner, destinasi wisata, area pendidikan, kantor pemerintahan, dan pusat perbelanjaan, dengan tarif terjangkau.
“Salah satu tantangan utama pengembangan transportasi publik di Kota Cirebon adalah minimnya angkot yang layak jalan. Hanya sekitar 5 persen dari total angkot yang berusia di bawah 10 tahun, dan hanya 6 persen warga yang menggunakan transportasi umum sebagai moda utama,” jelas Andi.
Fakta ini menunjukkan urgensi pengembangan sistem transportasi publik yang modern dan terintegrasi seperti BRT Trans Cirebon.
“Kami bersama-sama akan menghadap Pemprov Jawa Barat untuk membahas penataan jaringan trayek dan perluasan wilayah. Namun, berdasarkan hitungan biaya operasional, saat ini kami hanya mampu mengoperasikan tiga unit BRT,” ungkap Andi.
Rapat kerja tersebut juga dihadiri oleh Sekretaris Komisi I DPRD, Aldyan Fauzan Ramdlan, serta anggota Komisi I lainnya seperti Andi Riyanto Lie, Ruri Tri Lesmana, Imam Yahya, Cicih Sukaesih, dan Anita Tri Handayani. (HSY)
The post DPRD Kota Cirebon Dukung Perluasan BRT Trans Cirebon ke Wilayah Aglomerasi appeared first on About Cirebon.