Festival Maritim dan Diklatsus Nasional Banser Maritim Digelar di Banyuwangi, Fokus pada Pemberdayaan Pesisir

Banyuwangi – Festival Maritim dan Diklatsus Nasional Banser Maritim (Baritim) resmi digelar di Bangsring Underwater, Banyuwangi, sejak 13 hingga 15 Mei 2025. Acara ini dibuka secara meriah dengan penampilan Tari Kembang Pesisir yang menggambarkan kehidupan nelayan di wilayah pesisir Banyuwangi.
Kegiatan ini menjadi tonggak penting dalam penguatan kaderisasi dan peran strategis Banser Maritim (Baritim) di bidang kemaritiman. Dalam sambutannya, Kepala Satuan Khusus Nasional Baritim, H. Ikhwan Arief, menegaskan bahwa acara ini bukan hanya pelatihan semata, tetapi juga akan melahirkan kurikulum nasional Diklatsus Baritim yang akan menjadi panduan pelatihan maritim secara nasional.
Selain membentuk instruktur maritim untuk setiap wilayah, kegiatan ini juga diarahkan untuk peningkatan kapasitas sumber daya manusia di wilayah pesisir, pelestarian ekosistem laut, serta penguatan ekonomi masyarakat pesisir.
“Baritim tidak hanya berfungsi dalam aspek ketahanan, tetapi juga hadir dalam misi strategis pemberdayaan ekonomi dan pelestarian lingkungan laut,” ujar H. Ikhwan Arief.
Ketua PW GP Ansor Jawa Timur, H. Musyafa Safril, memberikan apresiasi atas peran Kasatsus Baritim, yang dianggap sebagai pelopor gerakan pelestarian laut dan pengembangan ekowisata di Bangsring.
Sementara itu, Ketua Umum GP Ansor, H. Addin Jauharuddin, menyampaikan terima kasih atas kolaborasi TNI Angkatan Laut, khususnya Pangkalan TNI AL Banyuwangi, dalam mendukung pelatihan Baritim.
“Ini adalah kolaborasi NUSANTARA: NU, Santri, dan Tentara,” kata Addin, menekankan bahwa sinergi ini mencerminkan model pertahanan semesta yang melibatkan seluruh elemen bangsa.
Addin juga menegaskan bahwa satuan khusus seperti Baritim harus mampu berperan luas — dari aspek pertahanan maritim, peningkatan kesejahteraan nelayan, hingga membangun ekosistem ekonomi bahari dari hulu ke hilir.
Menutup sambutannya, Ketum GP Ansor menginstruksikan agar Baritim dibentuk di seluruh cabang yang berada di garis pantai Indonesia. Sinergi potensi kelautan — dari transportasi laut, wisata bahari, kuliner, kerajinan, hingga ekonomi digital — harus digarap secara inovatif.
“Fungsi Baritim itu serbaguna. Harus hadir di tengah masyarakat pesisir untuk berbagai kebutuhan strategis,” tegasnya.**