KDM Gagas Sekolah Barak Militer, Anggota DPRD Kota Cirebon Usul Lewat Olahraga Bela Diri

Cirebon,- Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi (KDM), mewacanakan program pendidikan karakter bagi siswa yang terlibat kenakalan remaja dengan menyekolahkan mereka di barak militer.
Program ini rencananya akan dijalankan di beberapa wilayah rawan di Jawa Barat, bekerja sama dengan TNI dan Polri. Wacana ini mendapat beragam tanggapan dari berbagai pihak, termasuk dari kalangan legislatif Kota Cirebon.
Anggota DPRD Kota Cirebon sekaligus Ketua Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) Kota Cirebon, Subagja menyatakan dukungannya terhadap langkah tersebut.
Namun, ia juga mengusulkan agar pendekatan pendidikan karakter tidak hanya melalui barak militer, tetapi juga lewat olahraga bela diri dan kontak fisik.
“Saya sangat setuju dengan wacana Gubernur. Tapi akan lebih bagus lagi kalau di Kota Cirebon dikembangkan cabang olahraga seperti gulat, boxing, tinju, muay thai, hingga karate,” ujar Subagja, Jumat (2/5/2025).
Menurutnya, olahraga-olahraga tersebut bisa menjadi sarana efektif dalam membentuk karakter, disiplin, dan mengalihkan energi negatif para remaja ke arah yang lebih positif. Ia bahkan menawarkan pelatihan tinju secara gratis bagi pelajar.
“Saya selaku Ketua Pertina menggratiskan semua yang ingin belajar tinju. Syaratnya hanya salat lima waktu,” tegasnya.
Subagja menilai, maraknya kenakalan remaja dan aksi tawuran banyak dipicu oleh penyalahgunaan obat-obatan dan minuman keras, yang kemudian memicu konten-konten negatif di media sosial.
Untuk itu, ia rutin menggelar pertandingan tinju setiap dua bulan sekali sebagai upaya menarik minat pelajar agar aktif dalam kegiatan positif.
Sementara itu, anggota DPRD Kota Cirebon lainnya, Agung Supirno dari Fraksi Golkar menambahkan persoalan kenakalan remaja tidak hanya menjadi tanggung jawab individu, tetapi juga merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga dan pemerintah daerah.
“Kenakalan remaja ini harus disikapi secara komprehensif. Di pemerintahan daerah ada OPD yang bertugas membina generasi muda, terutama mereka yang sudah di luar kontrol,” kata Agung.
Menurutnya, pembinaan idealnya dilakukan secara terpadu, melibatkan unsur RT, RW, kepolisian, hingga tokoh masyarakat. Ia menilai wacana pendidikan di barak militer memang patut dikaji lebih dalam, khususnya dari sisi regulasi dan kesiapan semua pihak.
“Kalau mau diarahkan ke barak militer, tentu harus dilihat dulu seperti apa aturan. Yang utama adalah bagaimana anak-anak ini bisa dibina ke arah yang lebih baik,” ujarnya.
Agung juga mendorong agar program pembinaan remaja diarahkan secara positif melalui kegiatan yang sesuai minat dan bakat mereka, termasuk olahraga, kesenian, dan pelatihan keterampilan. (HSY)
The post KDM Gagas Sekolah Barak Militer, Anggota DPRD Kota Cirebon Usul Lewat Olahraga Bela Diri appeared first on About Cirebon.