Mengelola Hipertensi dengan Garam Himalaya: Fakta Penting

BisnisCirebon.com: Garam Himalaya telah menjadi populer sebagai alternatif sehat dari garam dapur konvensional. Garam ini tidak hanya bebas dari bahan kimia tambahan, tetapi juga kaya akan mineral seperti zat besi, magnesium, kalsium, dan kalium.
Mineral-mineral tersebut dianggap bermanfaat untuk kesehatan tubuh, mulai dari meningkatkan fungsi organ, menghidrasi tubuh, hingga menjaga keseimbangan pH.
Banyak orang, terutama penderita hipertensi, memilih garam Himalaya karena kandungan natriumnya yang lebih rendah dibandingkan dengan garam dapur biasa.
Namun, menurut dr. Fridolin Seto Pandu dari Sequis, meskipun garam Himalaya memiliki banyak manfaat, pasien hipertensi tetap harus membatasi konsumsi garam secara keseluruhan.
Dampak Garam pada Hipertensi
Kadar garam yang tinggi dalam tubuh dapat menyebabkan natrium masuk ke dalam sel-sel tubuh, yang kemudian menarik cairan berlebih ke dalam sel. Kondisi ini menyebabkan jantung harus memompa darah lebih kuat, sehingga tekanan darah meningkat.
Meskipun garam Himalaya memiliki kandungan natrium yang lebih rendah, tetap saja, jika dikonsumsi berlebihan, natrium yang terkandung dapat memicu peningkatan tekanan darah.
Selain itu, dr. Fridolin menekankan pentingnya menjaga kesehatan ginjal, karena ginjal berperan dalam mengatur keseimbangan cairan tubuh. Ketika kadar garam tinggi, ginjal harus bekerja lebih keras untuk mengeluarkan natrium melalui urin.
Jika ginjal tidak mampu mengatur keseimbangan tersebut, volume darah akan meningkat, dan ini dapat menyebabkan tekanan darah tinggi serta mengganggu fungsi jantung.
Hipertensi: Penyakit Tanpa Gejala
Hipertensi sering kali disebut sebagai “silent killer” karena penderitanya sering tidak merasakan gejala apapun.
Menurut WHO, hipertensi adalah penyebab utama kematian dini di seluruh dunia, dengan sekitar 46% orang dewasa tidak menyadari bahwa mereka menderita penyakit ini.
Oleh karena itu, satu-satunya cara untuk mengetahuinya adalah dengan rutin memeriksa tekanan darah.
Jika tekanan darah mencapai atau melebihi 140/90 mmHg, itu menunjukkan risiko hipertensi yang tinggi.
Penderita hipertensi harus segera mengontrol tekanan darah mereka dengan mengurangi asupan garam, rutin memeriksakan diri ke dokter, dan meminum obat sesuai resep.
Langkah-langkah ini dapat membantu mencegah komplikasi serius seperti serangan jantung, stroke, atau kerusakan ginjal.
Gaya Hidup Sehat untuk Mencegah Hipertensi
Pola hidup sehat adalah kunci utama dalam mencegah dan mengelola hipertensi. Mengurangi konsumsi makanan yang kaya garam, seperti makanan cepat saji dan produk olahan, sangat dianjurkan, meskipun menggunakan garam Himalaya.
Selain itu, menjaga gaya hidup aktif dan seimbang dapat membantu mengurangi tekanan darah dan meningkatkan kualitas hidup.
Dengan gaya hidup sehat dan asuransi kesehatan yang tepat, kita dapat mengurangi risiko hipertensi dan melindungi diri dari biaya medis yang tinggi. Makin Tahu Indonesia. (ard)