Menjelajahi Pulau Biawak Indramayu yang Bisa Bikin Penat Langsung Hilang

Indramayu,- Pulau Biawak yang terletak di perairan Laut Jawa, merupakan destinasi wisata menarik di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Kawasan ini sebenarnya merupakan gugusan kepulauan yang terdiri dari tiga pulau utama, yaitu Pulau Biawak, Pulau Candikian, dan Pulau Gosong. Secara administratif, Pulau Biawak masuk dalam wilayah Kecamatan Indramayu dan berjarak sekitar 40 kilometer atau 28 mil laut dari Pantai Tirtamaya Indramayu.

Pulau Biawak Indramayu ini memiliki keindahan alam yang masih terjaga dengan baik. Vegetasi hutan bakau yang lebat tampak hijau dan rapi jika dilihat dari ketinggian. Dengan luas sekitar 120 hektare, Pulau Biawak Indramayu ini menjadi habitat berbagai satwa liar, terutama biawak (Varanus salvator), yang menjadi ciri khasnya. Keberadaan hewan tersebut membuat pulau ini dikenal dengan nama Pulau Biawak, meskipun dulunya disebut Pulau Rakit.

Selain keindahan daratannya, Pulau Biawak Indramayu juga menyimpan pesona bawah laut yang menawan. Perjalanan menuju pulau ini memerlukan waktu sekitar 4 jam menggunakan perahu tradisional. Tidak ada tarif masuk resmi untuk mengunjungi Pulau Biawak, tetapi wisatawan biasanya menggunakan jasa perjalanan wisata dengan biaya mulai dari Rp350 ribu per orang hingga Rp6,5 juta untuk satu rombongan berkapasitas 16 orang.

Faktor cuaca dan kondisi laut menjadi pertimbangan utama dalam perjalanan ke Pulau Biawak. Biasanya, wisatawan berangkat pada dini hari sekitar pukul 02.00 WIB saat air laut sedang pasang. Setelah perjalanan laut selama beberapa jam, pengunjung akan disambut oleh pantai berpasir putih dan keberadaan mercusuar yang menjulang tinggi.

Begitu tiba di pulau ini, wisatawan akan dibuat takjub oleh keindahan alamnya. Salah satu daya tarik utama adalah mercusuar setinggi 65 meter yang dibangun oleh Belanda pada tahun 1872. Mercusuar ini masih berfungsi hingga sekarang sebagai penunjuk arah bagi kapal-kapal yang melintas. Udara segar dan angin laut yang sepoi-sepoi akan langsung menghilangkan rasa lelah setelah perjalanan panjang.

Kejernihan air laut di sekitar pulau semakin menambah pesonanya. Terumbu karang yang masih alami menjadi tempat tinggal bagi berbagai jenis ikan hias yang berenang bebas di perairan dangkal. Hal ini menjadikan Pulau Biawak sebagai lokasi yang ideal bagi pecinta snorkeling dan penyelam untuk menjelajahi kehidupan bawah lautnya.

Selain keindahan alamnya, Pulau Biawak juga memiliki sejarah dan nilai budaya yang menarik. Pulau ini dulunya dikenal dengan berbagai nama, seperti Pulau Menyawak dan Pulau Bompyis. Dari tiga pulau yang ada, hanya Pulau Biawak yang masih memiliki ekosistem utuh, sementara Pulau Gosong mengalami kerusakan akibat eksploitasi karangnya untuk pembangunan proyek kilang minyak.

Keberadaan pulau ini juga cukup berisiko bagi pelayaran kapal di sekitar perairan tersebut. Oleh karena itu, pada masa penjajahan Belanda, dibangunlah mercusuar sebagai pemandu navigasi kapal. Hingga kini, mercusuar ini masih berdiri kokoh dan berusia hampir seumur dengan mercusuar di Pantai Anyer.

Selain wisata alam dan sejarah, Pulau Biawak juga menjadi tempat ziarah. Di pulau ini terdapat beberapa makam bersejarah, termasuk makam Syekh Imam, yang diyakini sebagai salah satu tokoh penyebar Islam di Indramayu. Selain itu, terdapat makam Z.M. Willem III, seorang pelaut Belanda yang pertama kali datang ke pulau ini dan membangun mercusuar.

Dengan segala daya tariknya, Pulau Biawak adalah destinasi wisata yang ideal bagi para pencinta alam dan sejarah. Pulau ini masih alami dan belum banyak terjamah wisatawan, sehingga menawarkan pengalaman eksotis bagi siapa saja yang ingin menjelajahinya. Untuk akses ke pulau, kini tersedia perahu bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat serta dermaga yang siap menyambut wisatawan kapan saja. Dermaga ini dibangun di atas terumbu karang, menambah keunikan dan keindahan wisata bahari di Pulau Biawak Indramayu. (ITS)

 

 

The post Menjelajahi Pulau Biawak Indramayu yang Bisa Bikin Penat Langsung Hilang appeared first on About Cirebon.

Spread the love

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *