Observasi Mahasiswa UGJ: CV. Neezar Indorattan, Kebangkitan UMKM Rotan Cirebon Lewat Strategi Digital dan Produk Unggulan
Cirebon,- Kami dari kelompok 4 Tingkat 1D Semester 2 Mahasiswa Universitas Swadaya Gunung Jati Fakultas Ekonomi dan Bisnis Prodi Manajemen yang terdiri dari Nadjwa Ramadani, Alfiyah Nur Rohmah, Muhammad Daffa Aryanto, Elgiza Saskia Putri, Fahmi Vi’am Pranoto, Syahyuni, dan Rizky Rivana Putra, dengan dosen pembimbing Sri Wahyuni S.Pd,M.Pd yang telah membantu tugas observasi kami.
Industri rotan sempat mengalami keterpurukan akibat kebijakan pemerintah yang memperbolehkan ekspor bahan mentah rotan. Hal ini berdampak buruk pada UMKM lokal yang telah memproduksi barang siap pakai, sehingga menyebabkan penurunan omset dan banyak yang akhirnya gulung tikar. Salah satu UMKM di Cirebon, berdirilah usaha kecil yang bermula dari niat dan tekad besar “Pak Rahmat” Haryadi yaitu CV. Neezar Indorattan sebuah UMKM yang berdiri sejak tahun 2016.
CV. Neezar Indoratttan kemudian melakukan trobosan baru dan strategi pemasaran yang baru yaitu dengan melakukan penjualan secara online melalu e-commerce atau marketplace. Pak Rahmat Haryadi yakin bahwa rotan di Cirebon ini belum terpuruk, beliau percaya kalau usaha rotan ini akan berkembang lagi seiring perubahan zaman. Produk andalan mereka adalah sketsel (pembatas ruangan) berbahan dasar rotan. Keunggulan produk ini terletak pada desainnya yang estetik, ringan namun kuat, serta memiliki daya tarik khas furnitur alami.
Tak heran jika produk ini menjadi yang paling laris di pasaran. Awalnya, mereka hanya mengandalkan marketplace seperti Shopee dan Tokopedia. Namun seiring waktu, jangkauan diperluas lewat Instagram, Tiktokshop, dan Facebook. Strategi ini terbukti efektif meningkatkan visibilitas dan daya tarik di mata konsumen digital. Yang membedakan CV. Neezar Indorattan dari pelaku usaha lainnya adalah komitmennya untuk tidak ikut dalam perang harga. Alih-alih menurunkan harga, mereka memilih untuk menjaga kualitas dan menarget pasar menengah ke atas. “Harga itu relative yang penting konsumen merasa puas dengan kualitasnya”.
Dari sisi manajemen, usaha ini juga patut diacungi jempol. Pembagian tugas dilakukan berdasarkan keahlian, dan evaluasi kinerja dilakukan secara berkala. Tim marketing misalnya, dilatih untuk memahami tren digital termasuk penggunaan AI dalam pemasaran. Ini membuktikan bahwa UMKM mampu mengikuti perkembangan zaman dengan memanfaatkan teknologi digital secara maksimal. Tidak semua berjalan mulus, kendala seperti keterlambatan bahan baku dan pengiriman tetap terjadi.
Namun mereka menyikapinya dengan sistem manajemen stok yang baik dan komunikasi yang terbuka dengan pelanggan. Bahkan untuk kasus pengembalian barang, usaha ini bersikap tanggung jawab penuh jika kesalahan ada di pihak mereka. Filosofi usaha yang dipegang teguh oleh pemiliknya adalah: terus belajar, terus berinovasi, dan jangan menyerah. Ketika penjualan menurun, yang dilakukan adalah introspeksi, memotong pengeluaran tidak penting, serta memperkuat koneksi spiritual. Gaya hidup pun disesuaikan dengan pendapatan usaha agar tetap stabil.
Ke depan, langkah strategis yang disarankan untuk CV. Neezar Indorattan mencakup perluasan jaringan distribusi melalui agen dan reseller, menjajaki peluang ekspor, serta memanfaatkan sistem digital seperti software manajemen keuangan dan stok. Dengan konsistensi dan semangat yang ada, UMKM ini berpotensi besar menjadi produsen rotan lokal yang dikenal hingga mancanegara.
(Penulis : Mahasiswa Program Studi Manajemen dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UGJ Cirebon)
Disclaimer : Artikel ini merupakan kiriman dari penulisan untuk tugas kuliah. Redaksi tidak terkait dengan materi konten ini.
The post Observasi Mahasiswa UGJ: CV. Neezar Indorattan, Kebangkitan UMKM Rotan Cirebon Lewat Strategi Digital dan Produk Unggulan appeared first on About Cirebon.














