OJK Cirebon Gelar Kick-Off Bulan Inklusi Keuangan 2025 di Universitas Muhammadiyah
Bisniscirebon.com: Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Cirebon terus memperkuat komitmennya dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di kalangan generasi muda. Hari ini, OJK Cirebon bersinergi dengan Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jawa Barat dan Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) dalam penyelenggaraan kegiatan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2025 yang dirangkaikan dengan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) UMC 2025 bertema “Bersama Membangun Negeri Raih Indonesia Gemilang”. Acara yang dihadiri oleh 1.700 mahasiswa baru UMC ini menjadi penanda kick off BIK 2025 di wilayah kerja Kantor OJK Cirebon.
Dalam sambutannya, Kepala OJK Cirebon Agus Muntholib menekankan pentingnya membangun kesadaran bagi generasi muda yang melek keuangan.
“Tantangan bagi generasi muda saat ini adalah rendahnya literasi keuangan sehingga mereka rentan terjerat pinjaman online ilegal (pinjol), judi online (judol), maupun terpengaruh gaya hidup konsumtif yang pada akhirnya dapat merusak masa depan, menghambat produktivitas, serta menjauhkan mereka dari kemandirian dan kesejahteraan finansial yang berkelanjutan,” katanya, Sabtu (5/10/2025).
Kegiatan ini juga menghadirkan keynote speech dari Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI, Dr. Fajar Riza Ul Haq serta Kapolres Kabupaten Cirebon, Kombes Pol. Sumarni, S.IK., M.H. yang menekankan pentingnya membangun generasi muda yang cerdas, berintegritas, dan mampu mengelola keuangan secara sehat sebagai bagian dari pembentukan karakter bangsa.
Sebagai bentuk apresiasi, OJK Cirebon bersama UMC memberikan penghargaan kepada dua orang mahasiswa Duta Literasi Keuangan UMC 2025 sekaligus menyerahkan buku literasi keuangan yang akan menjadi referensi pembelajaran bagi mahasiswa baru.
Agus Muntholib menambahkan bahwa sebagai upaya berkelanjutan, OJK akan terus memperkuat kolaborasi dengan civitas academica untuk mencetak Duta Literasi Keuangan di berbagai perguruan tinggi. Dunia pendidikan perlu menjadi motor perubahan dalam membentuk perilaku finansial yang sehat dan bertanggung jawab.
Oleh karena itu, fasilitas kampus yang inklusif dan optimal harus dimanfaatkan sebagai ruang belajar yang efektif dalam mendorong mahasiswa memahami dan mengelola keuangan dengan bijak.
Kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Rektor UMC Arif Nurudin yang dalam sambutannya menyatakan bahwa mahasiswa baru UMC diharapkan dapat menjadikan kampus sebagai tempat untuk tumbuh, belajar, dan mengabdi sehingga mewujudkan generasi muda yang unggul, berdaya saing, dan siap menjadi bagian dari perubahan bangsa. Bertindak sebagai narasumber Manajer Madya OJK Cirebon, Panny Malangsari Mulyadi serta Deputi Kepala BEI Jabar, Firman Hananto.
Data Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025 menunjukkan indeks inklusi keuangan nasional mencapai 80,51%. Hal ini masih jauh dari target inklusi Nasional sebesar 93% di tahun 2029. Sebagai upaya untuk mencapai target tersebut, OJK Cirebon menempatkan mahasiswa baru sebagai sasaran prioritas literasi dan inklusi keuangan khususnya di momentum PKKMB.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa diharapkan dapat menjadi motor penggerak literasi dan inklusi keuangan sejak dini, mampu menjadi agen perubahan yang membawa semangat melek finansial ke lingkungannya sehingga dapat memperkuat fondasi pembangunan ekonomi nasional yang inklusif dan berkelanjutan khususnya di Ciayumajakuning.
Sebagai komitmen OJK dalam menjaga stabilitas sistem keuangan serta terus tumbuh stabil berkelanjutan, Kantor OJK Cirebon juga berkomitmen untuk menjaga prinsip tata kelola yang baik dan menerapkan Program Pengendalian Gratifikasi. OJK Cirebon melarang seluruh stakeholders/rekanan/mitra kerja OJK Cirebon untuk memberikan hampers/hadiah/parsel dalam bentuk apapun kepada seluruh jajaran OJK Cirebon. Dukungan dari seluruh pihak menjadi kunci dalam mewujudkan tata kelola yang bersih, transparan, dan berintegritas.(Regina)
