Pelestarian Tradisi Nadran di Cirebon: Syukur dan Harmoni dengan Alam

BisnisCirebon.com: Pemerintah Kabupaten Cirebon terus berupaya melestarikan budaya lokal sebagai bagian dari warisan daerah. Salah satu tradisi yang dijaga adalah Nadran, sebuah ritual syukuran nelayan yang digelar setiap tahun. Tradisi ini dilaksanakan dengan meriah di Desa Bandengan, Kecamatan Mundu, pada Minggu, 22 September 2024.

Penjabat (Pj) Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya, dalam sambutannya menekankan pentingnya menjaga tradisi leluhur seperti Nadran. Menurutnya, acara ini tidak hanya merupakan bentuk syukur atas hasil laut yang melimpah, tetapi juga wujud penghormatan terhadap alam. Wahyu menyebutkan bahwa hubungan yang harmonis antara manusia dan alam menjadi kunci dalam mendapatkan keberkahan.

“Kita harus bersyukur atas hasil laut yang diberikan, menjaga kelestarian alam, dan berharap agar laut tetap memberikan kita ikan yang melimpah. Ini adalah cara kita menjaga keberkahan dari alam,” ujar Wahyu.

Ia juga menyampaikan rasa syukur karena Nadran tahun ini dapat berjalan lancar dan meriah. Wahyu berharap tradisi ini akan terus dipertahankan oleh generasi mendatang. Menurutnya, tradisi seperti Nadran bukan hanya warisan budaya, tetapi juga cerminan nilai-nilai kearifan lokal yang memperkuat identitas masyarakat pesisir Cirebon.

“Kami berharap, nelayan tetap mendapatkan hasil tangkapan yang melimpah. Selain itu, kami mendorong penggunaan alat tangkap yang ramah lingkungan agar ekosistem laut tetap terjaga dan berkelanjutan,” tambahnya.

Nadran sendiri merupakan tradisi tahunan yang dilaksanakan oleh masyarakat pesisir Cirebon sebagai wujud rasa syukur atas hasil tangkapan ikan. Ritual ini melibatkan arak-arakan perahu, doa bersama, dan pelarungan sesajen ke laut sebagai simbol penghormatan terhadap alam. Selain itu, Nadran juga berfungsi sebagai sarana memperkuat ikatan sosial di antara warga.

BACA JUGA :  Pj Wali Kota Cirebon Tekankan Netralitas dan Profesionalisme Satlinmas dalam Pengamanan Pilkada

Tradisi Nadran telah diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi pada akhir Agustus 2024. Pengakuan ini semakin menegaskan pentingnya menjaga kelestarian budaya lokal seperti Nadran agar tidak tergerus oleh perkembangan zaman.

Selain di Desa Bandengan, tradisi Nadran juga dilaksanakan di beberapa wilayah pesisir lainnya di Kabupaten Cirebon, seperti di Kecamatan Gunungjati dan Mundu. Setiap daerah memiliki ciri khas dalam prosesi Nadran, namun semuanya memiliki tujuan yang sama, yakni rasa syukur atas berkah laut yang melimpah. Makin Tahu Indonesia.

Spread the love

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *