Pemeran Film Danyang Wingit Jumat Kliwon Sapa Penonton di Kota Cirebon

Cirebon,- Khanza Film Entertainment resmi memperkenalkan film horor terbarunya berjudul Danyang Wingit Jumat Kliwon, sebuah karya yang mengangkat dunia pedalangan Jawa melalui kisah kelam tentang ambisi seorang dalang memburu keabadian lewat ritual terlarang.

Film ini disutradarai sekaligus diproduseri oleh Agus Riyanto, dengan naskah yang ditulis Dirmawan Hatta. Alih-alih menghadirkan horor penuh jump scare, film ini menawarkan pendekatan horor okultisme yang lebih subtil, berakar pada tradisi, mitos danyang, dan atmosfer ritual Jawa.

Kisah berpusat pada Ki Mangun Suroto (Whani Darmawan), seorang maestro dalang karismatik yang menempuh ilmu-ilmu kuno demi memperkaya diri sekaligus menembus kematian.

Tahun 2021, Citra (Celine Evangelista), keponakan Mbok Ning (Djenar Maesa Ayu) direkrut menjadi sinden baru di padepokan. Namun di balik panggilan seni itu, Citra diam-diam dijadikan tumbal terakhir untuk ritual keabadian Ki Mangun.

Demi membiayai pengobatan adiknya, Dewi (Aisyah Kanza), Citra bertahan meski teror ghaib semakin menjerat. Kecurigaan Bara (Fajar Nugra) sebagai penjaga padepokan kian menguat, hingga ia memilih melawan majikannya demi menyelamatkan Citra. Pertarungan melawan waktu pun memuncak pada ritual Gerhana Bulan Merah yang bertepatan dengan malam keramat Jumat Kliwon.

Film ini diperkuat oleh sejumlah pemain, antara lain Nathalie Holscher, Norma Cinta, Dimas Tedjo, Putri Maya Rumanti, Angga Wijaya, Keona Cinta, dan Bilqis Hafsa.

Special screening digelar di XXI CSB Mallpada Senin (17/11/2025) malam, sejumlah pemain hadir, termasuk Celine Evangelista, Fajar Nugra, Putri Maya Rumanti, serta sang sutradara Agus Riyanto.

Celine mengungkapkan peran dalam film ini sebagai sinden menjadi tantangan tersendiri baginya.

“Untuk menjadi seorang sinden itu tantangan terbesar. Saya sudah mencoba banyak bidang entertainment, tapi sinden adalah yang paling sulit,” ujar Celine kepada About Cirebon.

Ia menjelaskan film Danyang Wingit Jumat Kliwong juga mengajarkannya untuk memahami nilai budaya wayang kulit.

“Saya berharap generasi muda, terutama pelajar, jangan sampai melupakan wayang kulit. Ini bagian dari sejarah penyebaran Islam dan budaya Jawa,” ungkapnya.

Aktor Fajar Nugra yang dikenal lewat karakter komedi mengaku ini adalah pengalaman baru baginya.

“Peran ini tumben buat saya. Biasanya saya komedi, sekarang harus full serius,” katanya.

Ia juga mengajak masyarakat kembali mencintai budaya wayang.

“Sejujurnya, saya malu karena selama 30 tahun belum pernah menonton wayang. Yuk sama-sama kita lestarikan budaya Indonesia,” ujarnya.

Sementara itu, Putri Maya Rumanti mengaku terkesan dengan sambutan penonton Cirebon. Menurutnya Penonton di Cirebon sangat luar biasa.

“Terima kasih warga Cirebon. Film ini bahkan trending di media sosial,” ungkapnya.

Sebagai seorang lawyer, Putri mengungkapkan ini adalah pengalaman pertamanya terlibat dalam film, terlebih film horor yang berlatar budaya perwayangan.

Sutradara Agus Riyanto menyampaikan pesan moral dari film ini. Pihaknh berpesan jangan terlalu percaya pada manusia, bahkan orang terdekat sekalipun. Mereka belum tentu baik untuk diri kita.

Agus menjelaskan proses produksi film yang memakan waktu panjang. Mulai dari riset 1 tahun, pemilihan pemain 6 bulan, Reading 3 bulan, Syuting lebih dari 3 minggu, dan Scoring & mixing 1 tahun.

“Totalnya 2,5 tahun sampai akhirnya rilis. Film ini tayang di bioskop Indonesia mulai 20 November 2025 dan Desember akan tayang di Malaysia,” pungkasnya. (HSY)

Spread the love

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *