Pemkot Semarang Lakukan Perdu Semerbak Untuk Jaga Ketahanan Pangan

ARAH SEMARANG – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang bersama Bank Jateng, PLN, Indonesia Power dan Bank Indonesia melakukan kick off Perkampungan Pertanian Terpadu Semarang Seribu Polybag, Ayam dan Kelinci (Perdu Semerbak), di Tambaklorok, Kelurahan Tanjungmas, Kecamatan Semarang Utara, Senin (25/9).
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan program Perdu Semerbak ini adalah upaya Pemkot untuk menjaga ketahanan pangan di Kota Semarang.
Program ini diluncurkan sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo kepada semua kepala daerah untuk bisa menjaga kestabilan inflasi melalui ketahanan pangan disuatu daerah.
Pasalnya, ketahanan pangan gan menjadi salah satu pemicu inflasi jika harga-harga kebutuhan pokok mulai merangkak naik terlebih saat hari besar seperti Idul Fitri dan Natal serta Tahun Baru.
“Jadi memang beberapa bahan pokok yang selalu naik saat Idul Fitri, nataru, biasanya cabai, tomat, bawang merah, daging ayam, dan telur. Sehingga, kami dari pemkot langsung melakukan instruksi presiden,” ucap Ita, sapaannya.
Ita memaparkan ada tiga lokasi yang menjadi percontohan Perdu Semerbak, yakni di daerah pesisir, percontohan dilakukan di Tambaklorok, Kelurahan Tanjungmas. Sementara, di dataran rendah, pilot project dilakukan di Rejosari, Semarang Timur. Sedangkan, di daerah atas atau dataran tinggi, ada Kelurahan Karangmalang, Kecamatan Mijen.
“Kami memilih Tanjungmas Tambaklorok karena masyarakat guyub. Mereka akan bisa melakukan perawatan dan bisa menjadi besar,” tuturnya.
Program ini, lanjutnya, bukan untuk kepentingan pemerintah saja namun juga untuk kebutuhan masyarakat. Dengan Perdu Semerbak maka inflasi diharapkan bisa terkendali. Bahkan saat ini polybag sudah mulai diserahkan.
Hal ini seiring dengan penobatan Kota Semarang sebagai salah satu kota besar dengan inflasi yang rendah. Bahkan Semarang juga mendapat penghargaan penjualan bahan pokok yang murah.
“Jadi harus betul-betul ditanam, tidak hanya difoto saja. Ini harus dikembangkan. Kalau dalam tiga bulan, berati sebelum Natal sudah tumbuh. Dengan adanya polybag, tidak usah belanja. Kalau bisa malah jual di warung-warung sini,” tandasnya. (***)