Program Makan Siang Sehat di SDN Sumurboto Semarang dengan Menu Kekinian

Semarang – Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, yang lebih dikenal sebagai Mbak Ita, menunjukkan dukungan penuhnya terhadap program penyediaan makan siang bergizi bagi siswa SD Negeri Sumurboto.

Pada Kamis (29/8), Mbak Ita secara langsung membagikan makan siang yang ia persiapkan sendiri, menggunakan bahan-bahan segar dari kebun rumahnya sebagai bagian dari inisiatif urban farming.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program “Stroberi” (Strategi Pemberian Makan Siang untuk Perbaikan Gizi dan Pencegahan Obesitas) yang sedang diusung oleh Pemerintah Kota Semarang.

Menu yang disajikan terbilang unik dan menarik, seperti spaghetti dengan pasta wortel dan tomat yang dipadukan dengan “leball” atau bakso lele. Mbak Ita menjelaskan bahwa lele, yang biasanya kurang disukai anak-anak, diolah menjadi bakso agar lebih menarik bagi mereka.

“Anak-anak suka dengan makanan kekinian seperti spaghetti, jadi saya buat spaghettinya dengan bahan-bahan bergizi. Lele yang biasanya tidak disukai jika disajikan utuh, saya olah menjadi bakso dan dicampurkan ke dalam spaghetti,” kata Mbak Ita dikutip dari Aboutsemarang.

Selain spaghetti, Mbak Ita juga menyajikan puding bunga telang coklat dan jus tomat yang dicampur dengan markisa sayur.

Ia menjelaskan bahwa bunga telang, yang biasanya dijadikan teh, kali ini diolah menjadi agar-agar. “Ini bisa menjadi inspirasi bagi guru dan orang tua untuk memanfaatkan lahan dengan urban farming,” ujarnya.

Mbak Ita juga menyoroti manfaat dari markisa sayur yang diolah menjadi jus bersama tomat. Menurutnya, markisa sayur memiliki banyak manfaat kesehatan, seperti membantu mengatur metabolisme, mencegah obesitas, baik untuk jantung, dan menurunkan kolesterol.

BACA JUGA :  Ini Dia 3 Kuliner Khas Indonesia yang Wajib Dicoba

Melalui kegiatan ini, Mbak Ita berharap agar program makan siang bergizi ini bisa diterapkan di sekolah-sekolah lain di Kota Semarang. Tujuannya bukan hanya untuk menyediakan makanan sehat, tetapi juga untuk mendorong penggunaan lahan rumah dan sekolah melalui urban farming.

“Saya berharap guru dan orang tua bisa belajar memanfaatkan lahan yang ada untuk urban farming, menanam berbagai jenis sayuran dan buah-buahan yang bisa diolah menjadi makanan sehat bagi anak-anak,” tambahnya.

Kegiatan ini mendapatkan respons positif dari para siswa. Fernita dan Abid, siswa kelas 5, menyatakan bahwa mereka sangat menikmati hidangan yang disajikan.

“Masakannya enak dan menarik, jusnya manis, dan makanannya lezat,” ujar Fernita. Ia berharap menu makan siang seperti ini bisa disajikan setiap hari.

Program makan siang ini menjadi langkah nyata Pemkot Semarang dalam mengatasi masalah stunting dan gizi buruk serta mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap kesehatan dan gizi anak-anak. Makin Tahu Indonesia.**

Spread the love

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *