Ratusan Proposal Pengajuan Rumah Ambruk Masuk ke Dinas Sosial Kota Cirebon

Cirebon,- Dinas Sosial (Dinsos) Kota Cirebon mencatat tingginya jumlah pengajuan proposal bantuan rumah ambruk sepanjang tahun ini. Sejak Januari hingga awal Juni 2025, sebanyak 180 proposal rumah ambruk telah diterima Dinsos.

Program bantuan rumah ambruk yang dikelola Dinsos ini merupakan salah satu bentuk intervensi sosial untuk membantu warga yang mengalami kerusakan rumah secara insidentil. Pengajuan bantuan dilakukan melalui proposal yang diverifikasi secara ketat oleh tim Dinsos bersama jejaring terkait.

Pada tahap pertama, Dinsos Kota Cirebon menerima 100 proposal pengajuan bantuan. Namun, setelah proses verifikasi dan assessment lapangan, hanya 59 proposal yang dinyatakan layak mendapatkan bantuan. Sebanyak 41 proposal lainnya ditolak karena tidak memenuhi kriteria rumah ambruk.

“Proposal yang ditolak umumnya karena kondisi rumah tidak masuk kategori ambruk. Ada yang hanya mengalami kerusakan ringan seperti plafon rusak atau lubang kecil,” jelas Kepala Dinas Sosial Kota Cirebon, Santi Rahayu saat ditemui di Balai Kota Cirebon, Selasa (10/6/2025).

Menurut Santi, proses verifikasi dilakukan sangat ketat. Proposal harus disertai dokumen lengkap, seperti surat pengantar RT/RW, kelurahan, rincian biaya perbaikan, dan sertifikat kepemilikan rumah.

Selain itu, lanjut Santi, dilakukan pula pengecekan langsung ke lapangan untuk memastikan tingkat kerusakan rumah yang diajukan.

“Bantuan rumah ambruk ini sifatnya insidentil, tidak bisa diprediksi. Kami turun langsung ke lapangan untuk memastikan setiap pengajuan memang memenuhi kriteria,” ujarnya.

Saat ini, kata Santi, proses pengajuan tahap kedua tengah berjalan. Dinsos telah menerima 80 proposal baru, yang saat ini sedang dalam proses survei lapangan. Diharapkan pada bulan Juli 2025 mendatang, pengajuan tahap kedua ini bisa segera diusulkan untuk pencairan.

“Kami menargetkan bisa melaksanakan hingga empat tahap pengajuan dalam satu tahun anggaran,” katanya.

Program bantuan rumah ambruk ini menggunakan anggaran dari Belanja Tidak Terduga (BTT) APBD Kota Cirebon. Besaran bantuan yang diberikan disesuaikan dengan tingkat kerusakan rumah, yaitu Rp7,5 juta untuk kerusakan ringan dan Rp10 juta untuk kerusakan berat.

Santi juga mengungkapkan, dari hasil verifikasi tahap pertama, mayoritas rumah ambruk disebabkan oleh usia bangunan dan pelapukan konstruksi, bukan karena bencana alam.

“Sebagian besar rumah ambruk karena bangunan tua dan lapuk. Kasus ambruk akibat cuaca ekstrem atau bencana hampir tidak ditemukan pada tahap pertama ini,” pungkasnya. (HSY)

The post Ratusan Proposal Pengajuan Rumah Ambruk Masuk ke Dinas Sosial Kota Cirebon appeared first on About Cirebon.

Spread the love

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *