Aplikasi Dagangan: Mempermudah Warung Tradisional di Desa dalam Belanja Sembako

Cirebon – Aplikasi Dagangan adalah sebuah startup yang bergerak di bidang rural commerce, dirancang untuk mempermudah UMKM dan pemilik warung tradisional dalam mendapatkan suplai produk melalui platform digital.
Aplikasi Dagangan menyediakan berbagai kebutuhan pokok seperti minyak, gula, tepung, bahan masakan, serta minuman lokal dan nasional.
Ryan Manafe, CEO sekaligus Co-Founder Dagangan, menjelaskan bahwa aplikasi ini berfokus pada perdagangan di desa, dengan tujuan membantu warung dan toko UMKM di desa mendapatkan kebutuhan sehari-hari dengan mudah.
“Dengan menggunakan aplikasi Dagangan, para pelaku UMKM tidak perlu meninggalkan toko atau rumah mereka. Kami menawarkan harga yang lebih murah karena berperan sebagai distributor langsung dari produsen, menyediakan pengiriman gratis, dan produk dikirim langsung ke alamat tujuan,” jelas Ryan pada Rabu (28/8/2024).
Menurut Ryan, di Cirebon, Dagangan telah beroperasi selama dua tahun dengan hampir 1.500 pengguna yang secara rutin memesan kebutuhan harian melalui aplikasi ini.
“Melihat angka tersebut, minat pengguna di Cirebon sangat tinggi, dan transaksi terus meningkat setiap bulan,” tambahnya.
Saat ini, layanan Dagangan sudah mencakup seluruh wilayah Kabupaten dan Kota Cirebon. Selain itu, aplikasi ini juga telah beroperasi di sebagian besar kecamatan di Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, dan beberapa daerah di Jawa Barat.
“Kami berharap ke depannya Aplikasi Dagangan dapat menjangkau seluruh wilayah di luar kota besar di Pulau Jawa,” ungkapnya.
Selain mempermudah belanja bagi UMKM, Ryan juga menyebutkan bahwa Aplikasi Dagangan menawarkan berbagai keuntungan bagi pengguna setianya. Pertama, pengguna memiliki kesempatan untuk menjadi marketing point bagi merek-merek yang bekerja sama dengan Dagangan.
“Dengan begitu, pengguna dapat memperoleh penghasilan tambahan dengan memajang produk dari merek-merek tersebut,” jelas Ryan.
Selain itu, Dagangan juga bekerja sama dengan lembaga keuangan, baik bank maupun non-bank, untuk memudahkan warung-warung melakukan pembayaran dengan sistem tempo, sehingga tidak perlu membayar di muka saat menerima produk.
“Dagangan juga berkolaborasi dengan Kementerian Perdagangan, Kementerian Desa, dan Kementerian Koperasi UMKM untuk menyelenggarakan seminar, pelatihan, dan workshop bagi para pengguna,” tambahnya.
Ryan berharap, Aplikasi Dagangan dapat terus mendukung pelaku UMKM dalam mengembangkan usaha mereka dengan bantuan teknologi yang mudah diakses.