Empat Daerah di Jateng Ini Terdeteksi PMK, Ini Upaya Ganjar

ARAHMURIA – Beberapa daerah di Jawa Tengah sudah terdeteksi penyakit mulut dan kuku (PMK).
Daerah Jawa Tengah yang terdeteksi PMK tersebut yakni Rembang, Boyolali, Wonosobo dan Banjarnegara.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengimbau masyarakat tidak panik dalam menghadapi PMK pada hewan dan mendukung upaya Pemprov Jateng.
“Sekarang surveilans yang kita minta berjalan, dan saya sedang minta agar segera SK gubernurnya bisa turun. Maka dinas kemarin siapkan SK cepet agar tim bisa berjalan, bergerak, jangan lambat!” tegas Ganjar Pranowo.
Gubernur menjelaskan pengecekan intensif juga terus dilakukan.
Laporan sementara dari surveilans di lapangan, hewan ternak yang terdeteksi PMK tidak banyak di Jawa Tengah.
Pemerintah sudah menyiapkan langkah untuk menempatkan hewan yang terinfeksi ke tempat karantina.
“Jadi ini karantina hewan sehingga kita bisa kasih treatment. Kawan-kawan sekarang saya minta lagi ke lapangan. Semua siapkan antisipasi kecuali nanti jadi pandemi besar tindakan kita akan lebih lagi,” jelasnya.
Antisipasi tersebut termasuk menyiapkan tim khusus untuk menangani penyakit ini.
Terutama antisipasi apabila terjadi ledakan kasus dan meluas menjadi pandemi.
“Kami sudah siapkan tim, Kepala Dinas sudah menyiapkan draft-nya, mungkin hari ini atau besok, atau awal pekan depan tim sudah siap untuk menyerbu. Kita belajar dari pandeminya manusia,” katanya.
Selain itu, langkah tegas yang dilakukan dengan memperketat masuknya hewan dari daerah lain.
Dalam hal ini kontrol di areal perbatasan diperketat.
“Ketat. Semua ketat. Kita juga sudah bicara dengan Kapolda, Krimsusnya sudah siap untuk menjaga itu. Maka betul di daerah perbatasan harus kita lakukan kontrol ketat,” tegas Ganjar.
Upaya penanganan cepat juga dilakukan Ganjar dengan membentuk tim Unit Reaksi Cepat (URC).
“Kalau Jawa Tengah sih masih bagus terkontrol dan beberapa yang ada kalau menurut dokter hewan itu bisa diobati dan butuh waktu kurang lebih 3-5 bulan ya,” katanya.*