Kenalkan Budaya Indonesia, Kemenristek Dikti Gelar Pagelaran Wayang Orang di Semarang

ARAH SEMARANG – Peluncuran film Nyantrik oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, dan Riset, dan Teknologi (Kemenristek Dikti) dimeriahkan dengan pagelaran wayang orang yang dilaksanakan di Gedung Ki Narto Sabdo Semarang, Senin (7/8/2023).

Pagelaran wayang maupun film Nyantrik ini diperankan oleh anak-anak muda untuk mengenalkan kebudayan Indonesia kepada masyarakat.

Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Ristek, Hilmar Farid mengatakan, produksi film Nyantrik merupakan upaya yang dilakukan untuk menyambungkan perkembangan teknologi dengan seni budaya yang menjadi hiburan baru.

Harapannya, seni tradisi tersebut dapat menjadi inspirasi bagi anak-anak muda untuk berkarya. Selain itu, pihaknya juga ingin mengembangkan seni tradisi agar bisa dinikmati oleh semua kalangan dalam bentuk baru dan fresh.

“Tapi, yang klasik tidak ditinggalkan karena sumber kebudayaan tersebut,” ujar Hilmar Farid, dikutip dari laman resmi Pemkot Semarang.

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo mengapresiasi upaya Kemendikbudrisetek dalam memberikan fasilitas kepada generasi muda untuk berkarya dan mengembangkan bakatnya. Serta, Pemkot Semarang yang mau menyediakan sarana bagi para seniman. Pemerintah berusaha mengajak anak-anak terlibat dalam seni dan budaya.

“Tadi ada anak-anak kecil yang bermain gamelan, saya lihat secara teknik mereka mampu. Untuk film dokumenter yang dikenalkan juga bagus, artinya anak-anak bisa menjadi penari professional dengan urutan dan guiden yang ada. Selain itu divisualkan juga sangat bagus sekali,” terangnya.

Menurutnya, kolaborasi visual dan narasi, yang dikemas dengan baik akan menjadi konten tersendiri. Pemerintah telah melakukan strategi kebudayaan yang lebih ngepop tanpa menghilangkan akarnya.

“Akar budaya dari nenek moyang ini tetap dijaga dan kembangkan. Tentu yang klasik tidak akan hilang. Jika semua berjalan, saya rasa bangsa ini akan menjadi bangsa yang kaya akan budaya,” ujarnya.

BACA JUGA :  Malam Seribu Lilin: Tradisi Sakral di Kedokan Bunder Indramayu yang Penuh Makna

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu senditi mendorong kaum muda untuk belajar kebudayaan. Di Semarang, banyak anak-anak yang belajar kebudayaan, misalnya di Ki Narto Sabdo maupun di Sobokarti.

Pihaknya juga akan mengembangkan gedung Ki Narto Sabdo sebagai gedung pertunjukan di Ibu Kota Jateng. Rencananya, pada anggaran perubahan ini akan kembali dianggarkan untuk penambahan fasilitas.***

(Pemkot Semarang/ara)

Spread the love

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *