India Larang Eskpor Beras, Distan Kota Semarang: Stok Beras di Semarang Aman
ARAH SEMARANG – Pada Juli lalu, pemerintah India mengeluarkan kebijakan mengenai larangan ekspor beras ke sejumlah negara, termasuk Indonesia. Meski demikian, kebijakan tersebut dipastikan tidak akan berdampak ataupun mempengaruhi stok ketersediaan beras di Kota Semarang.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Distan) Kota Semarang, Bambang Pramusinto yang menjelaskan bahwa larangan ekspor beras di India tidak berpengaruh pada stok pangan Kota Semarang.
Sebab, secara geografis Semarang berada di lokasi yang dikelilingi oleh komoditas beras. Sehingga, pasokan beras dari daerah penghasil komoditas pangan saat ini masih aman.
“Daerah pemasok komoditi pangan antara lain Kabupaten Demak, Kabupaten Kendal, Kabupaten Semarang, dan wilayah lainnya. Kerjasama tersebut telah terjalin sejak tahun 2022,” tutur Bambang, Jumat (4/8/2023) dikutip dari ANTARA.
Lebih lanjut, ungkapnya, Dishanpan mempunyai Peraturan Wali Kota Semarang Nomor 77 Tahun 2022 tentang Fasilitasi Distribusi Bahan Pangan Pokok Bagi Masyarakat. Fasilitasi distribusi diberikan kepada para offtaker meliputi BUMP, BUMD, Gapoktan, dan lainnya.
Sehingga dengan adanya kebijakan India yang melarang adanya ekspor beras nonbasmati pada Juli 2023 ke sejumlah negara, tidak akan mempengaruhi kenaikan harga maupun stok beras di Kota Semarang.
Di sisi lain, pihaknya juga mengungkap bahwa Pemerintah Kota Semarang juga telah memiliki inovasi untuk menjaga pasokan pangan melalui Pasar Pangan Rakyat Murah dan Aman (Pak Rahman). Yakni, program yang pertujuan menekan inflasi serta menjaga stabilisasi pasokan serta harga pangan di masyarakat.
Selain itu, Pak Rahman juga mempermudah akses pangan serta membuat model kolaborasi mengatasi persoalan pangan di Kota Semarang dengan sejumlah pemangku stakeholder, seperti Bulog, Indoguna, BUMP, Fresh Mart, Pengusaha Sayur, dan UMKM Pangan Lokal.***
(Pemkot Semarang/ara)
