UGJ Cirebon Sambut 6.393 Mahasiswa Baru, Terapkan Kurikulum Inovatif 40:60

BisnisCirebon.com – Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ) Cirebon secara resmi menyambut 6.393 mahasiswa baru tahun akademik 2025/2026 melalui kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) atau Okkagati 2025, yang digelar di Auditorium Kampus I UGJ, Jalan Pemuda, Kota Cirebon, pada Senin (6/10/2025).

Dari jumlah tersebut, 1.941 mahasiswa berasal dari program reguler S1 dan pascasarjana (magister dan doktor), sedangkan 4.452 mahasiswa lainnya merupakan peserta Program Pendidikan Profesi Guru (PPG).

Tahun ini juga menjadi momen istimewa bagi UGJ karena menerima lima mahasiswa asing asal Timor Leste dan Malaysia. Tiga mahasiswa Timor Leste memperoleh beasiswa dari Yayasan Pendidikan Swadaya Gunung Jati (YPSGJ), sementara dua mahasiswa asal Malaysia mengikuti program mandiri.

Ketua YPSGJ, Prof. Dr. H. Mukarto Siswoyo, Drs., M.Si., menyampaikan bahwa tahun akademik ini menjadi tonggak sejarah UGJ dengan diterapkannya kurikulum 40:60, yaitu 40 persen teori dan 60 persen praktik lapangan.

“Mahasiswa baru tahun ini adalah angkatan pertama yang menerapkan kurikulum 40:60. Mereka akan lebih banyak belajar melalui magang, KKN, pengabdian masyarakat, dan pembelajaran mandiri,” jelas Mukarto.

Ia menegaskan, penerapan kurikulum baru tersebut merupakan bagian dari transformasi UGJ menjadi kampus yang link and match dengan dunia industri.

“Ini langkah nyata UGJ beradaptasi dengan tantangan era digital serta memperkuat posisi universitas di tingkat nasional dan internasional,” tambahnya.

Mukarto optimistis, mahasiswa baru UGJ akan menjadi generasi adaptif yang siap menghadapi perubahan zaman.

“Dengan kurikulum baru, pengalaman lapangan, dan dukungan digitalisasi kampus, mereka akan memiliki bekal kuat untuk bersaing bahkan menciptakan lapangan kerja,” tandasnya.

BACA JUGA :  GBR Siap Menangkan Paslon BERES

Sementara itu, Rektor UGJ Cirebon, Prof. Dr. H. Achmad Faqih, M.M., M.Kes., mengungkapkan rasa syukur atas capaian jumlah mahasiswa baru tahun ini. Menurutnya, di tengah tren penurunan penerimaan mahasiswa di sejumlah perguruan tinggi swasta, UGJ justru mengalami peningkatan signifikan.

“Capaian ini merupakan prestasi besar bagi UGJ. Di saat banyak kampus swasta menurun, UGJ tetap menjadi pilihan utama masyarakat,” ujar Faqih.

Ia menilai, kepercayaan masyarakat dan pemerintah terhadap UGJ semakin tinggi, terutama setelah universitas ini meraih akreditasi Unggul.

Faqih menambahkan, UGJ tengah mempersiapkan diri menuju kampus digital bertaraf internasional, salah satunya dengan membuka program studi internasional dan memperluas penerimaan mahasiswa asing.

“Kami sudah menerima mahasiswa dari Timor Leste dan Malaysia. Ini langkah awal UGJ menuju kampus global,” katanya.

Berdasarkan hasil tracer study, sekitar 25 persen lulusan UGJ langsung terserap di dunia kerja dalam waktu singkat setelah wisuda. Fakta tersebut membuktikan bahwa kurikulum dan kompetensi lulusan UGJ relevan dengan kebutuhan industri.

“Kami terus memperkuat kerja sama dengan berbagai mitra, baik dalam maupun luar negeri — termasuk Korea, Jepang, Taiwan, hingga Eropa dan Australia — untuk membuka peluang lebih luas bagi mahasiswa,” pungkas Faqih.**

Spread the love

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *