Ayyash Zaydan Al Ghassan, Siswa SD Asal Cirebon yang Jago Basket dan Matematika di Kancah Internasional

Cirebon,- Prestasi membanggakan kembali hadir dari Kota Cirebon. Seorang siswa berusia 9 tahun, Ayyash Zaydan Al Ghassan, berhasil menorehkan segudang prestasi luar biasa di dua bidang sekaligus, olahraga bola basket dan olimpiade Matematika Internasional.

Siswa kelas 4 SPK Kinderfield Highfield School Cirebon ini dikenal disiplin, rendah hati, dan bersemangat tinggi dalam belajar maupun berolahraga. Di usianya yang masih belia, Ghassan telah mencatatkan namanya dalam berbagai ajang bergengsi, baik nasional maupun internasional.

Pada Oktober 2024, Ghassan bersama timnya Hope Jakarta sukses menjadi Juara 1 dalam ajang bergengsi Taiwan International Youth Basketball Championship 2024 di Taipei. Capaian ini menjadi momen bersejarah karena Ghassan merupakan salah satu pemain termuda di turnamen tersebut.

Perjalanan prestasinya di dunia basket dimulai sejak 2023, ketika ia baru berusia 7 tahun. Sejak itu, Ghassan aktif mengikuti berbagai kejuaraan di kota-kota besar seperti Semarang, Jakarta, Yogyakarta, dan Cirebon.

Berbagai penghargaan individu pun telah diraihnya, seperti MVP (Most Valuable Player), Top Rebound, Top Scorer, dan Top Steal.

Beberapa turnamen bergengsi yang pernah dimenangkannya antara lain:

– Holiday Basketball Championship – Yogyakarta 2025 (Juara 1 + MVP)
– Roar Basketball Championship – Jakarta 2025 (Juara 1)
– Champion of the Court – Jakarta 2025 (Juara 1)
– 3×3 Sumpah Pemuda Tournament – Tegal 2025 (Juara 1)
– Perbasi Cup Kota Cirebon – Cirebon 2024 (Juara 1)
– Youth Basketball Association Winter – Cirebon 2024 (Juara 1 + Top Rebound)

Dengan sederet pencapaian itu, Ghassan layak disebut sebagai bintang basket muda asal Cirebon yang patut diperhitungkan di masa depan.

Namun, prestasi Ghassan tidak berhenti di lapangan basket. Di bidang akademik, khususnya Matematika, ia juga menunjukkan kecemerlangan luar biasa.

Ia telah mengoleksi belasan medali Internasional dari berbagai olimpiade bergengsi di Asia, di antaranya:

– AIMO (Asia International Mathematical Olympiad) – 2025 (Medali Emas)
– WMI (World Mathematics Invitational) – 2025 (Medali Emas dan Perak)
– SASMO (Singapore and Asian Schools Math Olympiad) – 2025 (Medali Perak)
– SEAMO (SouthEast Asian Mathematical Olympiad) – 2025 (Medali Emas dan Perunggu)
– ASMO (Asian Science and Mathematics Olympiad) – 2022 (Medali Emas)

Sejak masih taman kanak-kanak, Ghassan sudah aktif mengikuti kompetisi Matematika Internasional, menunjukkan kecintaan dan konsistensinya terhadap dunia akademik.

Di balik semua prestasi tersebut, Ghassan adalah putra pasangan Ir. Heri Pramawan, ST, MT, MPSDA, IPM, dan Putri Septya Nugraheni, SST. Ia juga merupakan adik dari Arkan Zhafran Al Ghazam, siswa berprestasi dari Cirebon yang lebih dulu dikenal di ajang internasional.

Meski memiliki jadwal latihan yang padat, Ghassan tetap menunjukkan tanggung jawab tinggi terhadap pendidikan. Nilai-nilainya di sekolah stabil, dan ia aktif mengikuti berbagai kegiatan akademik maupun ekstrakurikuler.

Sang ayah, Ir. Heri Pramawan mengungkapkan kebanggaannya atas semangat belajar dan kerja keras putranya, Ghassan.

“Kami sebagai orang tua selalu mendukung penuh anak-anak kami untuk menemukan keseimbangan antara olahraga dan akademik. Tujuannya agar mereka bisa mencapai potensi terbaiknya, baik dalam basket maupun di sekolah,” ujar Heri Pramawan kepada About Cirebon, Rabu (29/10/2025).

Ia menegaskan, pendidikan tetap menjadi fondasi utama dalam pengembangan karakter dan masa depan anak.

“Pendidikan yang baik memberikan dasar bagi masa depan dan peluang karier. Sementara dari olahraga, anak-anak belajar pentingnya gaya hidup sehat, menjaga fisik dan mental, serta mengasah disiplin, kemampuan mengelola waktu, kerja sama, dan kepercayaan diri,” jelasnya.

Menurut Heri, prestasi yang diraih Ghassan bukan semata karena bakat, melainkan hasil kerja keras, disiplin, dan manajemen waktu yang baik.

“Ghassan bisa latihan basket hampir setiap hari, tapi tetap disiplin mengerjakan tugas sekolah dan belajar untuk olimpiade,” katanya.

Prestasi Ayyash Zaydan Al Ghassan menjadi bukti anak-anak Indonesia, termasuk dari daerah seperti Cirebon, mampu bersaing di tingkat dunia.

Semangat juang dan kedisiplinan Ghassan di usia dini diharapkan menjadi inspirasi bagi pelajar lain untuk terus mengembangkan potensi diri, baik di bidang akademik maupun non-akademik.

Dalam momentum peringatan 97 Tahun Sumpah Pemuda, kisah Ghassan menjadi pengingat bahwa semangat Bersatu, Berjuang, dan Berprestasi tetap relevan bagi generasi masa kini.

Ghassan adalah contoh nyata generasi muda Indonesia yang tidak hanya berprestasi, tetapi juga membawa nama baik bangsa di kancah internasional. (HSY)

Spread the love

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *