Mimpi Jadi Kenyataan Pertanda Apa? Ini Penjelasan Menurut Buya Yahya

ARAH MURIA- Pernahkah Anda mengalami mimpi yang menjadi nyata?
Atau mungkin Anda pernah mengalami Dejavu yang membuat Anda sudah merasakan hal serupa sebelumnya?
Jika pernah mengalaminya, simak artikel ini untuk mengetahui bagaimana pandangan islam membahas mengenai mimpi.
Seperti yang kita tau, bahwa mimpi adalah bunga tidur yang terjadi dibawah alam sadar kita.
Seringkali dalam bermimpi, ada hal-hal yang masuk ke alam bawah sadar kita.
Baik itu hal baik maupun hal yang buruk akan membuat kita sangat terngiang-ngiang akan cerita dalam mimpi tersebut.
Namun benarkah sebuah mimpi dapat menjadi nyata?
Menurut penjelasan Buya Yahya yang dikutip Arah Muria dari Albahjah TV, bahwa mimpi adalah sebuah mimpi yang tak lebih dari apapun.
“Mimpi adalah mimpi, jangan dirubah mimpi sebuah kenyataan. Sebaik-baik mimpi adalah seburuk-buruk disaat bangun, seburuk-buruk mimpi sebaik-baiknya saat bangun,” kata Buya.
Buya Yahya lalu menambahkan jika mimpi menjadi nyata dikaitkan dengan Nabi Yusuf yang mampu menafsirkan sebuah mimpi.
Maka hal itu adalah salah kaprah untuk dimaknai.
“Anda bukan nabi Yusuf dan bukan Nabi, Nabi yang memberikan ta’wil mimpi karena wahyu,” jelas Buya.
Lantas bagaimana jika mimpi memiliki kaidah?
Dalam penjelasannya, Buya Yahya menyampaikan hal-hal terkait apa yang bisa dilakukan apabila memiliki mimpi yang baik dan mimpi yang buruk.
“Jika mimpi itu baik husnudzon lah kepada Allah semoga Allah memberikan kebaikan,” nasihat Buya.
“Jika mimpi itu tidak baik kata Nabi maka itu tidak akan membahayakanmu,” lanjutnya.
Adapun Buya juga memberikan cara menghadapi mimpi buruk sesuai ajaran Nabi.
“Kita cukup meludah yang tidak ada ludahnya ke kiri (dan membaca doa),” katanya,
Bahkan dalam akhir tausiah, Buya Yahya juga menegaskan soal mimpi.
” Seburuk apapun mimpi adalah mimpi,kita tidak usah men-ta’wili mimpi jika tak punya ilmunya, ” tegas Buya. (ash)