Fenomena Hujan Es di Semarang Buat Geger Warga, BMKG Sebut Fenomena Alamiah

ARAH MURIA- Kemarin, warga Tembalang di geger kan adanya fenomena hujan es yang sempat mengguyur Kota Semarang pada Senin 21 Januari 2022.

Fenomena tersebut lantas mendapat penjelasan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika kota Semarang untuk menjelaskan kejadian yang jarang terjadi di Kota Lumpia tersebut. 

Kepala Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, Sutikno, dalam keterangan pers menyebut jika hujan es adalah fenomena alamiah.

Ia menjelaskan jika hal ini dapat terjadi karena sirkulasi siklonik di perairan utara Australia menyebabkan belokan angin di wilayah Jawa Tengah.

“Diidentifikasi adanya sirkulasi siklonik di perairan utara Australia menyababkan adanya belokan angin di wilayah Jawa Tengah serta anomali suhu muka laut di Samudera Hindia selatan Jawa yang dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah,” katanya.

Adapun karena hal itu, kelembaban di udara yang relatif cukup tinggi turut berkontribusi dalam pembentukan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia.

“Citra satelit Himawari 8 menunjukan adanya pertumbuhan awan konvektif (cumulonimbus) di wilayah sekitar kejadian (Kota Semarang dan sekitarnya) mulai pukul 16.00 Wib – 17.30 WIB,” terangnya.

“Dengan suhu puncak awan mencapai minus 50 °C sampai dengan minus 80 °C yang mengindikasikan terjadinya hujan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir/kilat dan angin kencang serta potensi terjadinya hujan es,” tambahnya.

Tak hanya itu saja, fenomena alamiah hujan es yang terjadi di Semarang tempo hari lalu, termasuk ke dalam kejadian cuaca ekstrem.

Hal itu karena, pertumbuhan awan cumolonimbus menjadi salah satu penyebab hujan lebat dibeberapa momen berupa partikel padat seperti es.

BACA JUGA :  Sungai Barito Meluap, Enam Kecamatan di Kabupaten Murung Raya Terendam Banjir

Sutikno lantas menambahkan jika awan memiliki 3 macam partikel yang tak banyak orang ketahui yaitu butir air, butir air super dingin dan partikel es. (ash)

Spread the love

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *